Yogyakarta Jadi Pusat Kreativitas
Yogyakarta kembali menunjukkan perannya sebagai pusat kreativitas nasional melalui peluncuran Gerakan Harmoni Nusantara. Dengan semangat “Yogyakarta untuk Indonesia dan Dunia”, inisiatif ini hadir sebagai medium bagi musisi lokal untuk memperluas jangkauan karya hingga platform digital.
Gerakan ini diinisiasi oleh Nuon Digital Indonesia (Nuon) bersama Playup by Langit Musik, dan resmi diperkenalkan pada 20 September 2025.
Ruang Berkarya untuk Musisi Daerah
CEO Nuon, Aris Sudewo, menegaskan bahwa Harmoni Nusantara bukan sekadar ajang hiburan, melainkan wadah melindungi karya musik sebagai aset intelektual.
“Nuon berkomitmen membawa karya musisi lokal ke ranah digital agar dapat dinikmati masyarakat luas, sekaligus memberi nilai ekonomi bagi penciptanya,” ungkap Aris dalam keterangan resmi, Selasa (23/9/2025).
Jawaban atas Isu Legalitas Musik
Gerakan ini juga menyoroti isu legalitas penggunaan musik di ruang publik. CEO Playup, Pasca Lesmana, menekankan bahwa layanannya hadir sebagai solusi atas persoalan yang sering dihadapi pelaku usaha.
“Dengan Playup, musik di ruang publik dapat digunakan secara legal, transparan, sekaligus membuka peluang pendapatan baru lewat iklan audio,” jelasnya.
Dukungan Budaya dari Yogyakarta
Dukungan kuat datang dari Gusti Kanjeng Ratu Mangkubumi, yang menilai Yogyakarta memiliki fondasi budaya sekaligus kreativitas luar biasa.
“Melalui Harmoni Nusantara, kita menjaga warisan budaya sekaligus memberi dampak nyata bagi masyarakat, khususnya musisi lokal, agar dapat berkembang dan berkontribusi lebih luas bagi Indonesia dan dunia,” ujarnya.
Dampak untuk Musisi dan Pelaku Usaha
Bagi musisi, Harmoni Nusantara menghadirkan ruang nyata agar karya mereka hidup di ranah digital dan menjangkau audiens lebih luas.
Sementara bagi pelaku usaha, gerakan ini membuka jalan untuk berkontribusi lewat pembayaran royalti yang adil, sekaligus memastikan musik digunakan dengan cara yang sah.
Baca Juga: Arief Poyuono Resmi Jadi Komisaris Pelindo